Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melanjutkan agenda diplomatiknya dengan melakukan kunjungan kenegaraan ke Brasilia, Brazil, pada Senin (7/7). Kunjungan ini berlangsung setelah keikutsertaannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Rio de Janeiro pada 6–7 Juli.

Presiden Prabowo dan rombongan bertolak dari Pangkalan Udara Galeao, Rio, dengan pesawat kepresidenan Garuda Indonesia-1 dan tiba di ibu kota Brasil pada pukul 14.45 waktu setempat. Di Brasilia, ia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva, dalam rangka memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara yang telah menjalin hubungan diplomatik selama lebih dari tujuh dekade.

Kunjungan ini sekaligus menandai babak baru dalam hubungan Indonesia–Brazil serta menegaskan komitmen Prabowo terhadap penguatan kerja sama global, terutama setelah Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS sejak 6 Januari 2025. Kehadiran Prabowo di forum BRICS untuk pertama kalinya sebagai Presiden RI dinilai sebagai langkah strategis dalam memperluas jaringan diplomasi multilateral Indonesia.

Menurut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, partisipasi Indonesia dalam KTT BRICS kali ini merupakan pencapaian bersejarah. “Kita memasuki era baru diplomasi luar negeri Indonesia. Keikutsertaan ini merupakan bagian dari visi besar Presiden untuk memperluas kolaborasi global,” ujarnya.

Prabowo dikenal dengan prinsip diplomasi damai yang ia pegang teguh: “Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.” Dengan pendekatan ini, Indonesia di bawah kepemimpinannya terus mendorong kemitraan luas dan inklusif dengan berbagai blok internasional.